Sensor
adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran fisik ke besaran listrik. Sensor dalam teknik
pengukuran dan pengaturan secara elektronik berfungsi mengubah tegangan fisika
(misalnya: temperatur, cahaya, gaya, kecepatan putaran) menjadi besaran listrik
yang proposional.
Sensor dalam teknik
pengukuran dan pengaturan ini harus memenuhi persyaratan-persyaratan kualitas
yakni :
1. Linieritas
Konversi harus
benar-benar proposional, jadi karakteristik konversi harus linier.
2. Tidak
tergantung temperatur
Keluaran inverter tidak boleh tergantung
pada temperatur disekelilingnya, kecuali sensor suhu.
3. Kepekaan
Kepekaan sensor harus dipilih
sedemikian, sehingga pada nilai-nilai masukan yang ada dapat diperoleh tegangan
listrik keluaran yang cukup besar.
4. Waktu
tanggapan
Waktu tanggapan adalah waktu yang
diperlukan keluaran sensor untuk mencapai nilai akhirnya pada nilai
masukan yang berubah secara mendadak. Sensor harus dapat berubah cepat bila
nilai masukan pada sistem tempat sensor tersebut berubah.
Ada 6 tipe syarat sensor, yaitu:
1. Mechanical, contoh: panjang, luas, mass flow, gaya, torque, tekanan,
kecepatan, percepatan, panjang gel acoustic, dll
2. Thermal, contoh: temperature, panas, entropy, heat flow
3. Electrical, contoh: tegangan, arus, muatan, resistance, frekuensi, dll
4. Magnetic, contoh: intensitas medan, flux density, dll
5. Radiant, contoh: intensitas, panjang gelombang, polarisasi, dll
6. Chemical, contoh: komposisi, konsentrasi, pH, kecepatan reaksi, dll
C.
Jenis Sensor
Beberapa
jenis sensor adalah:
1.
Sensor Cahaya
Sensor cahaya adalah
alat yang digunakan untuk merubah besaran cahaya
menjadi besaran listrik.
Prinsip kerja dari alat ini adalah mengubah energi dari foton menjadi Elektron.
Idealnya satu foton dapat membangkitkan satu elektron. Sensor cahaya sangat
luas penggunaannya, salah satu yang paling terkenal adalah LDR (Light dependent resistor). Sensor cahaya terdiri dari 3 kategori,
yaitu:
a.
Fotovoltaic atau sel solar adalah alat sensor sinar yang mengubah
energi sinar langsung menjadi energi listrik, dengan adanya penyinaran cahaya
akan menyebabkan pergerakan elektron dan menghasilkan tegangan. Semakin kuat
sinar matahari tegangan dan arus listrik Dc yang dihasilkan semakin besar.
Bahan pembuat solar cell adalah silicon, cadmium sullphide, gallium
arsenide dan selenium.
b. Fotokonduktif
(fotoresistif) adalah sensor yang emberikan perubahan tahanan (resistansi)
pada sel-selnya, semakin tinggi intensitas cahaya yang terima, maka akan
semakin kecil pula nilai tahanannya.
Berfungsi untuk mengubah intensitas
cahaya menjadi perubahan konduktivitas. Kebanyakan komponen ini erbuat dari
bahan cadmium selenoide atau cadmium sulfide. Beberapa tipe fotokonduktif
adalah:
1) LDR (Light
Dependent Resistor)
Berfungsi untuk mengubah itensitas
cahaya menjadi hambatan listrik. Semakin banyak cahaya yang mengenai permukaan
LDR hambatan listrik semakin besar.Aplikasi dari sensor ini adalah umumnya LDR
digabungkan dengan beberapa transistor untuk membentuk rangkaian lampu otomatis
atau rangkaian lainnya. Kelebihan dari LDR ini adalah tidak menggunakan kode
khusus untuk membaca nilai resistansi.
2) Fotodiode
Berfungsi untuk mengubah intensitas cahaya
menjadi konduktivitas dioda. Fotodiode sejenis dengan dioda pada umummya,
perbedaannya pada fotodiode ini adalah dipasangnya sebuah lensa pemfokus sinar
untuk memfokuskan sinar jatuh pada pertemuan ”pn”. Prinsip
kerja : Energi pancaran cahaya yang jatuh pada pertemuan “pn” menyebabkan
sebuah elektron berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Elektron
berpindah ke luar dari valensi band meninggalkan hole sehingga membangkitkan
pasangan elektron bebas dan hole.Aplikasi dari sensor ini adalah digunakan
sebagai penghitung otomatis jumlah kendaraan yang lewat jalur tol, pengukur
intensitas cahaya pada kamera digital, dan digunakan sebagai komponen sensor
cahaya pada peralatan medis.
3)
Fototransistor
Berfungsi untuk mengubah intensitas
cahaya menjadi konduktivitas transistor. Fototransistor sejenis dengan
transistor pada umummya. Bedaannya, pada fototransistor dipasang sebuah lensa
pemfokus sinar pada kaki basis untuk memfokuskan sinar jatuh pada pertemuan
”pn”.Fototransistor mempunyai kemampuan kepekaan yang lebih baik dibanding
dengan fotodiode, ini disebabkan oleh elektron yang dihasilkan oleh foton
cahaya pada kaki junction diinjeksikan dibagian base transistor tersebut, kemudian
diperkuat di kaki kolektornya.
2. Sensor Suara
Sensor suara
adalah sensor yang cara kerjanya yaitu merubah besaran suara menjadi besaran
listrik. Sensor suara banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh
aplikasi sensor ini adalah yang bekerja pada system robot. Suara yang diterima
oleh microfon akan di transfer ke pre amp mic, fungsi pre amp mic ini adalah
untuk memperkuat sinyal suara yang masuk kedalam komponen.Setelah sinyal suara
diterima oleh preamp mic, kemudian di kirim lagi ke rangkaian pengkonfersi yang
mana rangkaian ini berfungsi untuk merubah sinyal suara yang berbentuk sinyal
digital menjadi sinya analog agar bisa dibaca oleh mikrokontroler. Kesensitifan
sensor suara dapat diatur, semakin banyak kondensator yang digunakan pada pre
amp maka akan semakin baik daya sensitive dari sensor suara tersebut. Begitu
juga pada saat penggunaan suara harus dalam kondisi tertentu, karena jika
terdapat suara lain yang masuk maka akan tidak dikenali oleh sensor, begitu
pula frekuensi yang digunakan harus sesuai pada saat kita menginput suara awal
dan input suara pada saat menjalankan program.
3. Sensor Tekanan
Sensor tekanan adalah sensor untuk
mengukur tekanan suatu zat. Prinsip kerja dari sensor tekanan ini
adalah mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Kurang ketegangan
didasarkan pada prinsip bahwa tahanan pengantar berubah dengan panjang dan luas
penampang. Perubahan tekanan pada kantung menyebabkan perubahan posisi inti
kumparan sehingga mengakibatkan perubahan induksi magnetik pada kumparan. Kumparan
yang digunakan adalah kumparan CT (center tap), dengan demikian apabila inti
mengalami pergeseran maka induktansi pada salah satu kumparan bertambah
sementara induktansi pada kumparan yang lain berkurang. Kemudian pengubah
sinyal berfungsi untuk mengubah induktansi magnetik yang timbul pada kumparan
menjadi tegangan yang sebanding.
4. Sensor
Proximity
Sensor
proximity adalah sensor untuk mendeteksi ada atau tidaknya suatu
obyek. Dalam dunia robotika, sensor proximity seringkali digunakan untuk
mendeteksi ada atau tidaknya suatu garis pembimbing gerak robot atau lebih
dikenal dengan istilah “Line Follower Robot “ atau “ Line
Tracer Robot”, juga biasa digunakan untuk mendeteksi penghalang berupa
dinding atau penghalang lain pada Robot Avoider.
Prinsip
kerja Sensor proximity adalah memanfaatkan sifat cahaya yang akan dipantulkan
jika mengenai benda berwarna terang dan akan diserap jika mengenai benda
berwarna gelap. Sebagai sumber cahaya kita gunakan LED (Light Emiting Diode)
yang akan memancarkan cahaya merah. Dan untuk menangkap pantulan cahaya LED,
kita gunakan photodiode. Jika sensor berada diatas garis hitam maka
photodioda akan menerima sedikit sekali cahaya pantulan. Tetapi
jika sensor berada diatas garis putih maka photodioda akan menerima
banyak cahaya pantulan.
5. Sensor Penyandi
Sensor Penyandi
(Encoder) digunakan untuk mengubah gerakan linear atau putaran
menjadi sinyal digital, dimana sensor putaran memonitor gerakan putar dari
suatu alat.
6. Sensor
Ultrasonik
Sensor
ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, dimana sensor
ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali dengan
perbedaan waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang
suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah
berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. Jenis
objek yang dapat diindera diantaranya adalah: objek padat, cair, butiran maupun
tekstil.Aplikasi
dari sensor ini adalah dapat digunakan untuk mengukur kedalaman laut dan
kedalaman keretakan pada suatu material
7. Sensor Kecepatan (RPM)
Proses penginderaan
sensor kecepatan merupakan proses kebalikan dari suatu motor, dimana suatu
poros/object yang berputar pada suatui generator akan menghasilkan suatu
tegangan yang sebanding dengan kecepatan putaran object. Kecepatan putar sering
pula diukur dengan menggunakan sensor yang mengindera pulsa magnetis (induksi)
yang timbul saat medan magnetis terjadi. Kecepatan adalah jarak yang
ditempuh oleh suatu benda dalam suatu waktu.
8. Sensor Magnet
Sensor Magnet adalah
alat yang akan terpengaruh medan magnet dan akan memberikan perubahan kondisi
pada keluaran. Seperti layaknya saklar dua kondisi (on/off) yang digerakkan
oleh adanya medan magnet di sekitarnya. Biasanya sensor ini dikemas
dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembapan, asap ataupun
uap.
9. Sensor Suhu
Sensor suhu adalah alat yang
digunakan untuk merubah besaran panas menjadi besaran listrik yang dapat dengan
mudah dianalisis besarnya. Kemampuan mendeteksi perubahan suhu meliputi: Sensitifitas
,Waktu respon dan waktu recovery, Stabilitas dan daya tahan.
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang
biasa digunakan :
1) Thermokopel
2) Detektor Suhu Tahanan
3) Thermistor
4) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu
(IC)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar